Lima
puluh lima derajat celcius adalah suhu yang panas membakar. Itulah cuaca panas
di gurun pasir, daerah yang tampak tak bertepi dan terhampar luas hingga di
kejauhan. Di sini terdapat badai pasir yang menelan apa saja yang dilaluinya,
dan yang sangat mengganggu pernafasan. Padang pasir berarti kematian yang tak
terelakkan bagi seseorang tanpa pelindung yang terperangkap di dalamnya. Hanya
kendaraan yang secara khusus dibuat untuk tujuan ini saja yang dapat bertahan
dalam kondisi gurun ini.
Kendaraan
apapun yang berjalan di kondisi yang panas menyengat di gurun pasir, harus
didisain untuk mampu menahan panas dan terpaan badai pasir. Selain itu, ia
harus mampu berjalan jauh, dengan sedikit bahan bakar dan sedikit air. Mesin
yang paling mampu menahan kondisi sulit ini bukanlah kendaraan bermesin,
melainkan seekor binatang, yakni unta.
Unta
telah membantu manusia yang hidup di gurun pasir sepanjang sejarah, dan telah
menjadi simbul bagi kehidupan di gurun pasir. Panas gurun pasir sungguh
mematikan bagi makhluk lain. Selain sejumlah kecil serangga, reptil dan
beberapa binatang kecil lainnya, tak ada binatang yang mampu hidup di sana.
Unta adalah satu-satunya binatang besar yang dapat hidup di sana. Allah telah
menciptakannya secara khusus untuk hidup di padang pasir, dan untuk melayani
kehidupan manusia. Allah mengarahkan perhatian kita pada penciptaan unta dalam
ayat berikut:
أَفَلَا يَنْظُرُونَ إِلَى الْإِبِلِ كَيْفَ خُلِقَتْArtinya : "Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana ia diciptakan." (QS. Al-Ghaasyiyah, 88:17)
Jika
kita amati bagaimana unta diciptakan, kita akan menyaksikan bahwa setiap bagian
terkecil darinya adalah keajaiban penciptaan. Yang sangat dibutuhkan pada
kondisi panas membakar di gurun adalah minum, tapi sulit untuk menemukan air di
sini. Menemukan sesuatu yang dapat dimakan di hamparan pasir tak bertepi juga
tampak mustahil. Jadi, binatang yang hidup di sini harus mampu menahan lapar
dan haus, dan unta telah diciptakan dengan kemampuan ini.
Unta
dapat bertahan hidup hingga delapan hari pada suhu lima puluh derajat tanpa
makan atau minum. Ketika unta yang mampu berjalan tanpa minum dalam waktu lama
ini menemukan sumber air, ia akan menyimpannya. Unta mampu meminum air sebanyak
sepertiga berat badannya dalam waktu sepuluh menit. Ini berarti seratus tiga
puluh liter dalam sekali minum; dan tempat penyimpanannya adalah punuk unta.
Sekitar empat puluh kilogram lemak tersimpan di sini. Hal ini menjadikan unta
mampu berjalan berhari-hari di gurun pasir tanpa makan apapun.
Kebanyakan
makanan di gurun pasir adalah kering dan berduri. Namun sistem pencernaan pada
unta telah diciptakan sesuai dengan kondisi yang sulit ini. Gigi dan mulut
binatang ini telah dirancang untuk memungkinkannya memakan duri tajam dengan
mudah.
Perutnya
memiliki disain khusus tersendiri sehingga cukup kuat untuk mencerna hampir
semua tumbuhan di gurun pasir. Angin gurun yang muncul tiba-tiba biasanya
menjadi pertanda kedatangan badai pasir. Butiran pasir menyesakkan nafas dan
membutakan mata. Tapi, Allah telah menciptakan sistem perlindungan khusus pada
unta sehingga ia mampu bertahan terhadap kondisi sulit ini. Kelopak mata unta
melindungi matanya dari dari debu dan butiran pasir. Namun, kelopak mata ini
juga transparan atau tembus cahaya, sehingga unta tetap dapat melihat meskipun
dengan mata tertutup. Bulu matanya yang panjang dan tebal khusus diciptakan
untuk mencegah masuknya debu ke dalam mata. Terdapat pula disain khusus pada
hidung unta. Ketika badai pasir menerpa, ia menutup hidungnya dengan penutup
khusus.
Salah
satu bahaya terbesar bagi kendaraan yang berjalan di gurun pasir adalah
terperosok ke dalam pasir. Tapi ini tidak terjadi pada unta, sekalipun ia
membawa muatan seberat ratusan kilogram, karena kakinya diciptakan khusus untuk
berjalan di atas pasir. Telapak kaki yang lebar menahannya dari tenggelam ke
dalam pasir, dan berfungsi seperti pada sepatu salju. Kaki yang panjang
menjauhkan tubuhnya dari permukaan pasir yang panas membakar di bawahnya. Tubuh
unta tertutupi oleh rambut lebat dan tebal. Ini melindunginya dari sengatan
sinar matahari dan suhu padang pasir yang dingin membeku setelah matahari
terbenam. Beberapa bagian tubuhnya tertutupi sejumlah lapisan kulit pelindung yang
tebal. Lapisan-lapisan tebal ini ditempatkan di bagian-bagian tertentu yang
bersentuhan dengan permukaan tanah saat ia duduk di pasir yang amat panas. Ini
mencegah kulit unta agar tidak terbakar. Lapisan tebal kulit ini tidaklah
tumbuh dan terbentuk perlahan-lahan; tapi unta memang terlahir demikian. Disain
khusus ini memperlihatkan kesempurnaan penciptaan unta.
Marilah
kita renungkan semua ciri unta yang telah kita saksikan. Sistem khusus yang
memungkinkannya menahan haus, punuk yang memungkinkannya bepergian tanpa makan,
struktur kaki yang menahannya dari tenggelam ke dalam pasir, kelopak mata yang
tembus cahaya, bulu mata yang melindungi matanya dari pasir, hidung yang
dilengkapi disain khusus anti badai pasir, struktur mulut, bibir dan gigi yang memungkinkannya
memakan duri dan tumbuhan gurun pasir, sistem pencernaan yang dapat mencerna
hampir semua benda apapun, lapisan tebal khusus yang melindungi kulitnya dari
pasir panas membakar, serta rambut permukaan kulit yang khusus dirancang untuk
melindunginya dari panas dan dingin.
Tak
satupun dari ini semua dapat dijelaskan oleh logika teori evolusi, dan
kesemuanya ini menyatakan satu kebenaran yang nyata: Unta telah diciptakan
secara khusus oleh Allah untuk hidup di padang pasir, dan untuk membantu kehidupan
manusia di tempat ini.
Begitulah,
kebesaran Allah dan keagungan ciptaan-Nya tampak nyata di segenap penjuru alam
ini, dan Pengetahuan Allah meliputi segala sesuatu. Allah menyatakan hal ini
dalam ayat Al-quran:
إِنَّمَا إِلَهُكُمُ اللَّهُ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ وَسِعَ كُلَّ شَيْءٍ عِلْمًاArtinya : "Sesungguhnya, Tuhanmu hanyalah Allah, yang tidak ada Tuhan selain Dia. Pengetahuan – Nya meliputi segala sesuatu." (QS. Thaahaa, 20:98)
0 komentar:
Posting Komentar