Kisah
Islamiah dengan kisah hakim dan malaikat. Malaikat memberikan ujian kepada
ketiga hakim, siapakah gerangan yang mau dan tidak menerima sogokan dari
malaikat.
Kisahnya.
Pada zaman dahulu di kalangan Bani Israil, hiduplah empat orang hakim. Ketika salah seorang dari mereka meninggal dunia, maka untuk menegakkan hukum secara adil dan jujur sebagaimana yang telah diperintahkan oleh Allah SWT, maka diujilah ketiga hakim tersebut.
Pada zaman dahulu di kalangan Bani Israil, hiduplah empat orang hakim. Ketika salah seorang dari mereka meninggal dunia, maka untuk menegakkan hukum secara adil dan jujur sebagaimana yang telah diperintahkan oleh Allah SWT, maka diujilah ketiga hakim tersebut.
Setelah
itu, turunlah malaikat untuk menguji masing-masing hakim tadi, apakah ketiga
hakim itu adil dalam menegakkan hukum atau justru sebaliknya. Selanjutnya,
dipanggillah anak sapi, ditarik kerahnya hingga anak sapi itu pun mengikuti di
belakang kudanya. Maka terjadilah persengketaan di antara mereka, yaitu yang
empunya sapi dengan malaikat yang menyerupai manusia tadi.
Setelah
lama berselisih, maka akhirnya mereka sepakat untuk mengajukan permasalahan itu
ke hakim pertama.
Dan
hakim yang pertama itu, malaikat menyuapnya dengan memberi hadiah intan permata
yang dibawanya sambil berkata,
"Wahai
hakim, putuskanlah bahwa akulah pemilik anak sapi itu, maka intan permata ini
akan aku berikan kepadamu." "Lalu aku harus bagaimana?" tanya
hakim pertama.
"Lepaskanlah sapi dan anaknya," balas malaikat.
"Lepaskanlah sapi dan anaknya," balas malaikat.
Lalu
sang pemilik sapi dan malaikat yang menyerupai manusia itu mengajukan
permasalahnnya kepada hakim yang kedua dan hasilnya pun sama untuknya.
Hakim
Ketiga.
Akan
tetapi ketika malaikat tadi hendak memberikan intan mutiara sebagai sogokan
untuknya, hakim itu berkata,
"Saya
sedang haid," kata hakim ketiga. Mendengar jawaban itu malaikat penguji
terkejut dan bertanya, "Subhanallah, haidkah seorang laki-laki,"
katanya. "Subhanallah, apakah kuda melahirkan seekor sapi?" kata
hakim.
Hakim
yang ketiga ini adalah hakim yang saleh, sehingga ia tidak mau salah dalam
mengambil keputusan hanya karena adanya sogokan dan suap. Akhirnya,
diputuskanlah oleh hakim itu bahwa sapi itu memang milik empunya, bukan milik
malaikat yang menyamar sebagai manusia.
0 komentar:
Posting Komentar