Tiga
binatang kecil ini menjadi nama dari tiga surah di dalam Al-Qur'an.
1.>
An Naml [semut],
2.>
Al 'Ankabuut [laba-laba], dan
3.>
An Nahl [lebah].
1.>
"SEMUT",
Menghimpun
makanan sedikit demi sedikit tanpa berhenti. Binatang ini dapat menghimpun
makanan untuk bertahun-tahun.
Padahal
usianya tidak lebih dari setahun. KETAMAKANnya sedemikian besar sehingga ia berusaha & seringkali berhasil memikul
sesuatu yg lebih besar dari tubuhnya.
2.>
"LABA2".
Sarangnya
adalah tempat yg paling rapuh [ Al 'Ankabuut; 29:41], ia bukan tempat yg aman,
apapun yang berlindung di sana akan binasa. Bahkan jantannya disergapnya untuk
dihabisi oleh betinanya.
Telur-telurnya
yg menetas saling berdesakan hingga dapat saling memusnahkan. Inilah gambaran
yang mengerikan dari kehidupan sejenis binatang.
3.>
"LEBAH",
Memiliki
naluri yang dalam bahasa Al-Qur'an - "atas
perintah Tuhan ia memilih gunung & pohon-pohon sebagai tempat tinggal" [An Nahl;16:68].
perintah Tuhan ia memilih gunung & pohon-pohon sebagai tempat tinggal" [An Nahl;16:68].
Sarangnya
dibuat berbentuk segi enam bukannya lima atau empat agar efisen dalam
penggunaan ruang. Yg dimakannya adalah serbuk sari bunga.
Lebah
tidak menumpuk makanan. Lebah menghasilkan lilin & madu yg sangat manfaat
bagi kita. Lebah sangat disiplin, mengenal pembagian kerja, segala yg tidak
berguna
disingkirkan dari sarangnya.
disingkirkan dari sarangnya.
Lebah
tidak mengganggu kecuali jika diganggu. Bahkan sengatannya pun dapat menjadi
obat.
Sikap
kita dapat diibaratkan dengan berbagai jenis binatang ini.
Ada
yang berbudaya 'SEMUT'. Sering menghimpun & menumpuk harta, menumpuk ilmu
yg tidak dimanfaatkan. Budaya 'semut' adalah budaya 'aji mumpung'.
Pemborosan, foya2 adalah implementasinya. Entah berapa banyak juga tipe 'LABA2' yang ada di sekeliling kita. Yg hanya berpikir: "Siapa yang dapat dijadikan mangsa"
Pemborosan, foya2 adalah implementasinya. Entah berapa banyak juga tipe 'LABA2' yang ada di sekeliling kita. Yg hanya berpikir: "Siapa yang dapat dijadikan mangsa"
Nabi
Shalalahu 'Alaihi Wasallam mengibaratkan seorang mukmin sebagai 'LEBAH'.
Sesuatu
yang tidak merusak & tidak menyakitkan :
"Tidak
makan kecuali yang baik, tidak menghasilkan kecuali yang bermanfaat
& jika menimpa sesuatu tidak merusak dan tidak pula memecahkannya"
& jika menimpa sesuatu tidak merusak dan tidak pula memecahkannya"
Semoga
kita menjadi ibarat lebah. Insya Allah!
sumber
0 komentar:
Posting Komentar