Sabtu, 29 September 2012

 

Bunda Berdusta Pada Kami



Ketika ananda dulu makan……
bunda memindahkan nasi punya bunda pada kami… bunda berdusta dengan mengatakan “Bunda tidak lapar, makanlah nak”

Ketika kami mendapatkan ikan dari hasil pancingan, bunda memasak masakan yang enak dan bergizi dengan ikan tersebut,
Bunda hanya memakan sisa ikan tersebut…
Bunda berdusta kepada kami….. “Makanlah nak…. bunda tidak suka ikan…..

Ketika kami dalam kesulitan…..
Kami semua harus sekolah…
Suatu malam kami terbangun melihat bunda masih bekerja demi agar kami bisa sekolah….
Ketika kami tanya “Bunda kenapa belum tidur?”….Bunda berdusta pada kami….
“Cepatlah tidur lagi nak…Bunda Tidak capek kok”

Ketika kami baru masuk sekolah dasar dan kami masih enggan masuk sekolah…
Bunda mengantarkan kami, bunda menunggu kami, ketika lonceng berbunyi….
Munda menyambut kami dengan sebotol teh manis dengan peluh dan keringat yang membasahi Bunda…kami pun memberikan kembali botol tersebut pada Bunda…
Tapi Bunda berdusta kepada Kami dengan mengatakan ….
Bunda belum haus minumlah dulu……..

Bunda…….kami masih ingat ketika kami memakan 1 telor dadar yang diiris-iris dan dibagi untuk ananda dan adik-adik ….
Ananda bertanya mana telor untuk Bunda…….
Bunda berdusta dengan menjawab..
“Nanti Bunda masak lagi…………….”

Bunda , ketika Bunda dengan tubuh yang lemah terbaring sakitpun
Bunda tersenyum kepada kami dengan menahan rasa sakit yang sangat.
Bunda masih berdusta pada kami……..

Kami tak kuat menahan air mata kami. Tapi Bunda masih berdusta dengan mengatakan
” jangan menangis sayang…..bunda nggak apa-apa……”
Bunda kami tahu sekarang arti dusta Bunda kepada kami…..
Bunda teramat sayang dan cinta kepada kami..

Masih senantiasa teringat dalam benak kami…
Ketika kami muda betapa Ibunda ingin memeluk kami ..
Tapi kami mengunci kamar kami…..

Ketika sebagian dari kami lulus SMA Ibunda kami menangis terharu…..
Tapi kami malah berpesta dengan teman-teman kami..

Ketika Ibunda & Ayahanda kami membayar uang kuliah dan mengantar kami kuliah pertama…
Tapi kami malah minta diturunkan di gerbang kampus karena malu dengan teman-teman kami..

Ketika mereka membantu biaya pernikahan…..
Akan tetapi malah kami menjauh pindah beratus kilometer dari mereka …

Ketika dia memberi nasehat cara merawat bayi……tetapi kami malah berkomentar “Maaf Bunda zaman sudah berubah……

Ketika mereka memendam rindu ingin bertemu kami…akan tetapi apa Jawaban kami “Maaf Bunda kami sibuk dengan pekerjaan kami……………

Ketika di Usia mereka lanjut dan sakit-sakitan sehingga memerlukan perawatan kami….
Sebagai gantinya malah kami membaca pengaruh negatif orangtua yang menumpang di rumah cucu-cucunya……

Sehingga ketika sebagian dari orangtua kami Engkau Panggil….
Baru terasa seperti sebuah palu godam yang meremukan hati kami…
Ternyata kami belum melakukan apapun untuk kedua orangtua kami…

Untuk itu Ya Allah ampunilah kedurhakaan kami…
Ya Allah senantiasa perbaiki ahlak kami…
Ya Allah rahmatillah senantiasa orangtua kami.
Ya Allah cintailah/kasihilah/sayangilah mereka sebagaimana mereka demikian sayang kepada kami………
Bunda terima kasih atas segalanya…………..
Bunda kami rindu padamu saat ini…..
Bunda kami ingin engkau hadir bersama kami………
Bunda maafkan segala kenakalan kami…………..
Ya Allah ampunilah kedurhakaan kami……
Ya Allah rahmatillah senantiasa ayah bunda kami kami.
Ya Allah cintailah…. Kasihilah….. sayangilah mereka sebagaimana mereka demikian sayang kepada kami......
Ya Allah Berikanlah kepada kami kebahagiaan di dunia dan kebahagiaan di akhirat ( Rabbana atina fid dunia hasanah wa fil akhirati hasanah wakina ‘adza bannar )

 

Manfaat Shalat Yang Tuma'ninah; Bagi Kesehatan Pinggang



Sesungguhnya segala sesuatu yang diciptakan Allah tiada yang sia-sia, bahkan jika mampu mentafakurinya akan menambah iman seseorang, itulah yang difirmankan Allah dalam surat Ali Imran 191 ; “Yaitu orang orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan bertafakur tentang penciptaan langit dan bumi hingga (bersyukur), ‘Ya Tuhan kami sungguh tiada yang sia-sia atas apa yang Engkau ciptakan. Mahasuci Engkau, maka pelihara kami dari siksa neraka”

Ayat tersebut bermakna bahwa disetiap yang Allah ciptakan ada fadillah atau manfaat jika diamalkan sesuai dengan tuntunan yang dicontohkan Rosululah, dan proses yang sempurna ini merupakan tafakur hingga kita mampu melihat fadilah dan kebesaran serta kebenaran Maha Pencipta dan pemelihara yang dalam surat Al Anfal ayat 2 akan menggetarkan hati orang beriman dan menambah keimanan mereka ; ” Yaitu Orang-orang yang jika mengingat Allah bergetar hati mereka, dan jika ditunjukkan kepada mereka ayat/bukti kebesaran Allah bertambahlah iman mereka”.

Manusia ciptaan Allah,” dengan segala kompleksitas sistim fisiologi yang dimilikinya, pun demikian Shalat diciptakan Allah untuk umat Islam yang dicontohkan oleh Rosulullah Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam, jika kita tahu fadilah kebesarannya dan mengamalkannya dengan benar, maka Allah akan memberikan keuntungan dan kemuliaan bagi pengamalnya bahkan menambah iman mereka.

Dalam tulisan pendek ini, kita coba untuk memahami fadilah atau manfaat shalat untuk kesehatan manusia termasuk untuk kesehatan tulang belakang atau pinggang.

Konsep ‘Rabb’ pemelihara makhluk
Kalimat ‘Rabbul ‘Alamain’, diterjemahkan para ulama sebagai, ‘Tuhan pencipta dan pemelihara alam semesta besert segala isinya’. Oleh karena itu Allah yang menciptakan manusia akan memelihara manusia dengan segala seuatu yang diturunkan dan diciptakan Allah, baik yang ada di bumi- tumbuhan dan hewan, ilmu pengetahuan- juga yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, seperti shalat.

Dari pengertian ini kita dapat menarik kesimpulan sederhana bahwa sesungguhnya antara shalat dan manusia (dalam hal ini tubuh manusia) mempunyai hubungan saling menguntungkan jika berinteraksi dengan benar sesuai tuntunan/contoh yang diajarkan Rasulullah. Dan itu sebagai bukti bahwa Allah yang menciptakan manusia dan memelihara manusia, Allah menciptakan segala sistim tubuh dalam diri manusia-kontraksi otot, sistem pencernaan, sistem peredaran darah dan lain lain- masing masing ada sistem pemeliharanya yang dalam ilmu kedoktean disebut ‘regulasi homoestasis’ atau sistim yang menjaga keseimbangan tubuh manusia. Ciptaan diluar tubuh manusia seperti makanan minuman yang ‘halallan toyiban’ akan menambah atau memelihara keseimbangan dan kesempurnaan sistmi tubuh manusia.

Juga shalat sebagai salah satu ciptaan Allah dapat memelihara keseimbangan dan kesempurnaan sistim dalam tubuh manusia. Bagaimana hal itu bisa dimengerti, ilmu pengetahuan akan menjelaskannya, para Ahli ilmu kedokteran dan kesehatan telah membuktikan melalui penelitian-penelitian yang sahih dan menakjubkan yang jika betul- betul ditafakuri akan makin mengukuhkan kebenaran Al Quran dan tidak ada keraguan didalamnya,”Dzalikal Kitabu laa royba fihii hudalillmuttaqiin” (Al Baqoroh : 2).

Fadilah Shalat
Sesungguhnya tanpa keraguan kita akan meyaqini bahwa shalat memberikan manfaat besar bagi manusia, karena tidak semata mata Allah memerintahkan jika tidak ada maksud atau tujuan di dalamnya, tanpa keraguan bagi mu’minin akan melaksanakannya sebagai bukti keimanan kita. Dengan mengetahui manfaat atau fadillah shalat sesungguhnya akan menambah mantap keyaqinan hati dan insya Allah menambah keimanan, seperti dijelaskan sebelumnya.

Apa saja fadillah atau manfaat shalat yang telah dibuktikan ilmu pengetahuan, berikut beberapa bukti hasil penelitian yang dilakukan tim jurusan Kejuruteraan Universittas Malaya, Malaysia, yaitu ;

1. Menyehatkan jantung, dengan menstabilkan irama denyut jantung selama shalat
2. Mengurangi nyeri pinggang dan memelihara kesehatan tulang belakang
3. Menstabilkan kadar gula dan lemak dan meningkatkan elastisitas pembuluh darah sehingga dapat mencegah penyakit yang disebabkan gangguan pembuluh darah dan isi darah ( contoh, Diabet, Hipertensi, Sreangan jantung )
4. Peningkatkan kekuatan aktifitas otot dasar panggul sehingga bermanfaat untuk meningkatkan aliran darah pada Disfungsi Ereksi.
5. Secara psikis menambah ketenangan dan akan meningkatkan daya tahan tubuh dan menurunkan proses degeneratif dengan meningkatkan kadar endorfin (hormon baik untuk energi dan perbaikan sistim tubuh) dan Eosinofil (bagian dari sel darah putih, yang berperan dalam kekebalan), berserta menurunkan hormon kortisol (hormon yang jika kadarnya melebihi batas normal akan menimbulkan kerusakan/degeneratif).

‘Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu (Al Quran), dan dirikanlah shalat, sesungguhnya shalat dapat mencegah perbuatan keji dan mungkar, dan mengingat Allah(dzikrullah) lebih besar keutamaannya. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan (Al Ankabut ; 45)

Dalam paparan singkat ini akan dikupas manfaat atau fadilah shalat untuk kesehaan tulang belakang, manfaat atau fadilah lainnya insya Allah dikupas pada kesempatan lain.

Shalat tumaninah dan dampaknya pada kesehatan tubuh.
Dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh… Rasulullah bersabda ;… Ini merupakan salah satu tuntunan bagaimana melakukan shalat dengan ‘tumaninah’ . Dalam pengertian bahasa bisa dikatakan sebagai aktifitas yang tidak membebani tubuh, nyaman bahkan nikmat dan memberi manfaat.

Di dalam shalat ada fua asfek manfaat yaitu manfaat fisikal/ jasmani dan ruhani/spiritual. Manfaat fisikal ditemukan dalam gerakam gerakan shalat yang tumaninah, sedangkan manfaat ruhani didapatkan dari kekhusuan shalat yang dilakukan.

Manfaat atau fadilah tersebut terangkum seperti yang disampaikan sebelumnya. Oleh karena itu sangat penting melakukan shalat dengan tumaninah dan khusyu sehingga yang menjalankan shalat akan mendapat fadillah seperti yang dibuktikan ilmu pengetahuan dan dijanjikan Allah.

Ada empat gerakan pokok di dalam shalat, yaitu ; Qiyam (berdiri tegak), Rukuk (membungkukkan tubuh), sujud (meletakkan 7 rukun sujud di sajadah) dan duduk (diantara dua sujud, tahiyat awal dan tahiyat akhir). Masing-masing gerakan jika dilakukan dengan cara yang benar atau tumaninah akan memberikan dampak yang hebat bagi tubuh kita, ‘Subhanallah.,maa khalaqna hada bathilaan’..

Qiyam adalah gerakan awal shalat berupa berdiri tegak dengan kedua kaki agak direnggangkan dan kedua ujung luar kaki (jari kelima) bersentuhan dengan sebelahnya jika dalam shalat berjamaah. Dan kedua tangan didekapkan dengan tangan kanan diatas tangan kiri dan diletakkan di atas pusar. Dalam posisi seperti ini secara fisik kontraksi otot tangan, siku dan aliran fisiologi darah dalam posisi istirahat dan keseimbangan yang akan memberi manfaat melancarkan pergerakan sendi yang dapat mencegah kekakuan sendi (joint stiffnes). Kemudian dengan prosesi niat dan takbiratul ikhram yang khussyu akan memberikan manfaat ketenangan bathin yang akan menimbulkan peningkatan endorphin yang menstimulasi efekifitas dan pembentukan energi. Juga meningkatkan kadar sel darah Eosinophil yang sangat berperan dalam fungsi kekebalan tubuh. Respon tubuh yan lain juga menurunkan kadar hormon cortison darah yang jika kadarnya terjaga rendah akan mencegah resiko kerusakan jaringan.

Tiga efek ini telah dibuktikan dengan penelitian S3nya, DR. M.Soleh dari Universita Airlanga, yang meneliti ketiga kadar zat tubuh tersebut pada dua kelompok santri yang shalat tahajud dimana satu kelompok diajarakan dengan cara khusyu, kelompok lain dibiarkan shalat seperti biasa.

Posisi kedua adalah gerakan ruku, yang diawali dengan takbir, kemudian ruku. Ruku yang tumaninah sesuai contoh Nabi adalah posisi dimana tulang punggung tegak 90 derajat. Posisi kepala tidak boleh lebih tinggi atau lebih rendah dari bahu. Dan kedua tangan diletakkan di kedua lutut seolah menggemgam tempurung lutut.

Disebutkan dalam Hadist Riwayat Al Baihaqi dan Darquthi, ‘Sesungguhnya Nabi SAW, ketika ruku, beliau membuka(meregangkan jari-jarinya dan apabila sujud merapatkan jari-jarinya’. Juga dalam Hadist Riwayat Ibn Kuzaimah dan Ibn Hibban,’ Jika kamu ruku, letakkan kedua tanganmu pada kedua lututmu dan rengangkanlah jari-jarimu, kemudian tenanglah hingga ruas tulang belakang tegak pada tempatnya’. Apabila Nabi ruku, beliau melurusan dan meratakan tulang punggungnya (90derajat) sehingga pabila diletakkan segelas air di atasnya, airnya tidak akan tumpah’.

Posisi sempurna atau tumaninah seperti itu, memberikan dampak kesehatan yang sangat menguntungkan bagi kesehatan tulang punggung. Dalam posisi ruku tumaninah otot rangka sepanjang tulang belakang menjadi lebih rileks tanpa beban berat tubuh. Dari penelitian yang dilakukan Fakulti Kejuruteraan Bioperubatan Universiti Malaya,dapat dibuktikan bahwa posisi sempurna rukuk berperan dalam memperlambat proses degeneratif dengan meningkatkan regenerasi jaringan baru, juga menjaga keseimbangan cairan sel dan melancarkan fungsi ginjal. Posisi ruku tumaninah juga menunjukkan aktivitas otot Lumbal ke 4 dan 5 (buku tulang pinggang) menjadi lebih rileks, memang pada awal pergerakan rukuk otot-otot pinggang berkontraksi kemudian setelah tercapai posisi sempurna akan menjadi rileks. Posisi seperti ini juga (rukuk tumaninah) dapat menambah longgar ’spinal canal’ atau saluran batang saraf tulang belakang, hal ini akan mengurangi resiko kompresi saraf (saraf kejepit). Gerakan berulang seperti itu juga akan meningkatkan fleksibilitas tulang belakang yang sanat penting untuk kelenturan dalam menyangga beban tubuh.

Subhanallah, satu gerakan saja dalam shalat jika dilakukan dengan benar sesuai sunah Nabi akan memberikan manfaat yang sangat banyak. Maka bisa kita mengerti kenapa Rosulullah mengatakan Shalat sebagai amal yang paling dicintai Allah karema maha Rahman Rahimnya Allah dan memberikan dampak fisik dan rohani yang hebat. ‘Shalat adalah sebaik baiknya Amal yang ditetapkan Allah untuk hambanya’.

Shalat tumaninah untuk mencegah kekambuhan nyeri tulang belakang

Paparan terdahulu dilakukan untuk tulang pinggang yang sehat yang tidak ada keluhan, bagaimana jika sudah mengalami keluhan nyeri pinggang?. Apa dapat lanagsung melakukan shalat tumaninah?

Pada kondisu akut sedang mengalamk nyeri pinggang, pasen tidak dapat membungkukkan badan bahkan hanya beberapanderajat, apalagi shalat dengan posisi ruku yang sesuai sampai 90 derajat. Pada kondisi ini kiya dapaat mengambil asumsi bahwa sesungguhnya nyeti pinggang yang terjadi adalah akibat proses yang lama dimana tulang punggung atau tulang pinggang menerima beban yang berlebihan sehingga struktur disekitarnya terutama otot punggung tidak mampu lagi menahan beban tubuh. Biasanya dipicu dengan gerakan beban punggung yang tiba- tiba yang cukup berat seperti mengangkat beban mendorong (dongkrak, lemari dll). Nyeri pada umumnya muncul pada bagian pinggang bawah (lumbal 4-5) karena titik ini merupakan titik beban tubuh. Atau di pinggang/punggung agak tengah (thorakal 12, lumbal 1) karena perbatasan ini merupakan buku paling ‘mobile’.

Kondisi nyeri ringan bisa hilang dengan istirahat atau oba-obatan ringan (krem nyeri atau diminum), biasanya setelah itu lupa dan kejadian bisa berulang beberapa kali sampai kondisi nyeri yang tidak hilang. Kondisi ni bisa kita anggap sebagai keadaan sakit pinggang menetap karena tubuh sudah tidak mampu lagi menahan beban berat dan menyembuhkan dirinya sendiri dengan sistem yang ada dalam tubuh. Kita ketahuai bahwa tubuh mempunyai sistem untuk menyembuhkan dan menyeimbangkan kelainan yang timbul (penyakit, dll) yang merupakan bagian dari sistim kekebalan tubuh dan keseimbangan (imunitas dan homeostasis). Kemampuan ini dimiliki semua ciptaan Allah sebagai Maha pencipga dan Maha pemelihara, bahkan pada ciptaan bukan makhluk hidup, misalnya pada pergesetan bumi selama beredar dalam rotasinya bumi mendekat dan menjauh matahari dalam kisaran beberapa derajat, fenomena ini yang menjaga keseimbangan dan membentuk siklus musim di bumi. Jika melebihi batas-menjauh atau mendekat-, maka akan terjadi kerusakan dan malapetaka di bumi. Subhanallah, Allah telah menetapkan ciptaan dan sistemnya (sunatullah) dengan segala sesuatunya dalam ukuran yang jelas dan tetap/tidak berubah,”….surat ttga sunatullah……

Keadaan sakit pinggang tadi dapat dikatakan sebagai melebihi kemampuan, ukuran yang telah ditentukan sehingga timbul kerusakan dengan gejala subjektif sakit. Bisa berupa nyeri di pinggang, rasa pegal, rasa terbakar nyeri yang merembet ke pantat, ke paha bahkan bisa merambat ke betis atau kaki, ini yang disebut nyeri radikuler.

Pada kondisi ini pengananannya harus dengan strategi. Jika nyeri ringan dan hilang denan istirahat, maka pasen bisa langsung melakukan shakat tumaninah sebagai benyuk upaya mengembalikan pada kondisi normal. Jika nyeri lebih berat dan merembet/ radikuler maka perlu upaya pengobaan dahulu, karena sudah terjadi kerusakan tulang dan sendi bahkan bisa saja sudah terjadi jepitan urat saraf. Dokter harus memeriksa dengan teliti dan mencari area yang terkena kerusakan atau radang ini. Untuk itu shalat pun tidak dapat dilakukan dengan posisi normal, pasen harus mengambil dispensasi (ruksah) yang diberikan Allah berupa shalat yang tidak membebani pinggang/punggung.

Bisa dilakukan dengan duduk atau bebaring, dan selama gerakan shalat seperti ini dokter akan memberikan beberapa obat untuk mempercepat hilangnya radang yang terjadi dan mengembalikan kondisi tulang dan sendi pinggang ke dalam kondisi normal. Berupa Anti imflamasi(anti radang), muscle relaxan (anti kaku otot), obat gangguan saraf dan lainya sesuai temuan yangbditemukan.

Jika setelah tercapai kondisi normal maka kembali bisa dilakukan gerakan shalat tumaninah denhan sempurn sebagai upaya pemeliharaan dan pencegahan supaya keluhan serupa tidak akan muncul lagi. Apakah akan muncul lahi? Hal ini sangat tgantung pada kondisi kerusakan yang sudah terjadi, berat atau ringan dan tergantngnpada disiplin untk menjaga shalat btumaninah teatur dan aktifitas lain yang beresiko membebani tulang pungungnya. Dokter dapat memberikan anjuran aktifitas apa dan olah raga apa yang sesuai dengan kondisintulang sendi pinggang yang ditemukan, setiap orang akan berbeda sesuai temuan pemeriksaan klinis dan diagnostik yang ditemukan.

Strategi ini sdh saya lakukan pada banyak pasen yang mengeluh nyeri punggung yang datang ke poklinik saya, dari mulai yang nyeru ringan, atau temuan dengan kondisi radang atau kerusakan ringan bahkan kerusakan dengan gambaran yang cukp berat ( sdh terjadi penebalan selaput sendi tulang belakang atau sudah ada pengapuran). Alhamdulillah, Subhanallah.., memberikan dampak penyembuhan yang diharapkan dan beberapa pasen bahkan hampir tidak pernah mengalami kekambuhan dalam 3 tahun ( yang paling lama), tanpa memerlukan obat.

Yang diperlukan disiplin dan keyakinan bahwa Allah sang Maha penyembuh, keikhlasan bahwa kita sedang melakukan upaya penyembuhan penyakit karena Allah dan mengikuti sunahNya tanpa dicampuri perilaku sirik( mencai penyembuhan selain karena Allah). Kita harus yakin Allah akan menyembuhkan penyakit hambanya yang iklhas dan berusaha sungguh-sungguh, seperti doa dan keyakinan Nabi Ibrahimyang difiirmankan Allah dalam Al Quran surat ” dan jika aku sakit Dialah (Allah) yang menyembuhkanku”. Usaha yang sungguh sungguh dalam jalanNya Allah akan menunjukkan jalan yang ditahmatinya. “Dan orang-orang yang bersungguh sunguh berusaha dijalanNya, maka akan Aku tunjukkan jalan-jalannnha. Dan sesungguhnya Allah berserta orang-orang yang ikhlas”. (QS Al Ankabut ; 69) .Insya Allah…

Kesimpulan
Dari paparan singkat di atas, kita dapat memahami, apa-apa yang diciptakan Allah tidak ada yang sia-sia, dan Allah telah memberikan segala kebutuhan manusia untuk menjaga dirinya dalam kondisi sehat. Dan Shalat tumaninah sesuai tuntunan Nabi terbukti secara ilmiah dapat menjadi penjaga iman seseorang bahkan menjaga kesehatan tubuh manusia dengan sempurna. Yang diperlukan keyaqinan, usaha sungguh-sungguh, keikhlasan dengan cara yang benar.

 

Ayah, Engkau Lebih Berharga Dari Uang Itu



Salah satu da’i berkata, “Ada seorang laki-laki memiliki hutang, dan pada suatu hari datanglah kepadanya pemilik hutang, kemudian mengetuk pintunya. Selanjutnya salah seorang putranya membukakan pintu untuknya. Dengan tiba-tiba, orang itu mendorong masuk tanpa salam dan penghormatan, lalu memegang kerah baju pemilik rumah seraya berkata kepadanya, “Bertakwalah kepada Allah, bayar hutang-hutangmu, sungguh aku telah bersabar lebih dari seharusnya, kesabaranku sekarang telah habis, sekarang kamu lihat apa yang kulakukan terhadapmu hai laki-laki?!

Pada saat itulah sang anak ikut campur, sementara air mata mengalir dari kedua matanya saat dia melihat ayahandanya ada pada kondisi terhina seperti itu.

Dia berkata,”Berapa hutang yang harus di bayar ayahku?’

Dia menjawab,”Tujuh puluh ribu real.”

Berkata sang anak,”Lepaskan ayahku, tenanglah, semua akan beres.”

Lalu masuklah sang anak kekamarnya, dimana dia telah mengumpulkan sejumlah uang yang bernilai 27 ribu Real dari gajinya untuk hari pernikahan yang tengah ditunggunya. Akan tetapi dia lebih mementingkan ayahanda daripada membiarkan uang itu di lemari pakaiannya. Sang anak masuk ke ruangan lantas berkata kepada pemilik hutang, “Ini pembayaran dari hutang ayahku, nilainya 27 ribu Real, nanti akan datang rizki, dan akan kami lunasi sisanya segera dalam waktu dekat Insya Allah.”

Di saat itulah, sang ayah menangis dan meminta kepada lelaki itu untuk mengembalikan uang itu kepada putranya, karena ia membutuhkannya, dan dia tidak punya dosa dalam hal ini. Sang anak memaksa agar lelaki itu mengambil uangnya. Lalu melepas kepergian lelaki itu di pintu sambil meminta darinya agar tidak menagih ayahnya, dan hendaknya dia meminta sisa hutang itu kepadanya secara pribadi.

Kemudian sang anak mendatangi ayahnya, mencium keningnya seraya berkata, “Ayah, kedudukan ayah lebih besar dari uang itu, segala sesuatu akan diganti jika Allah azza wa jalla memanjangkan usia kita, dan menganugerahi kita dengan kesehatan dan ‘afiyah. Saya tidak tahan melihat kejadian tadi, seandainya saya memiliki segala tanggungan yang wajib ayah bayar, pastilah saya akan membayarkan kepadanya, dan saya tidak mau melihat ada air mata yang jatuh dari kedua mata ayah di atas jenggot ayah yang suci ini.”

Lantas sang ayah pun memeluk putranya, sembari sesegukan karena tangisan haru, menciumnya seraya berkata, “Mudah-mudahan Allah meridhai dan memberikan taufiq kepadamu wahai anakku, serta mengabulkan segala cita-citamu.”

Pada hari berikutnya, saat sang anak sedang asyik melaksanakan tugas pekerjaannya, salah seorang sahabatnya yang sudah lama tidak dilihatnya datang menziarahinya. Setelah mengucapkan salam dan bertanya tentang keadaannya, sahabat tadi bertanya,

“Akhi (saudaraku), kemarin, salah seorang manajer perusahaan memintaku untuk mencarikan seorang laki-laki muslim, terpercaya lagi memiliki akhlak mulia yang juga memiliki kemampuan menjalankan usaha. Aku tidak menemukan seorang pun yang kukenal dengan kriteria-kriteria itu kecuali kamu. Maka apa pendapatmu jika kita pergi bersama untuk menemuinya sore ini?”

Maka berbinar-binarlah wajah sang anak dengan kebahagiaan, seraya berkata,

“Mudah-mudahan ini adalah do’a ayah, Allah azza wa jalla telah mengabulkannya.”

Maka dia pun banyak memuji Allah azza wa jalla. Pada waktu pertemuan di sore harinya, tidaklah manajer tersebut melihat kecuali dia merasa tenang dan sangat percaya kepadanya, dan berkata,

“Inilah laki-laki yang tengah kucari.”

Lalu dia bertanya kepada sang anak, “Berapa gaji yg ditempatmu bekerja saat ini?”

Dia menjawab, “Mendekati 5 ribu Real.”

Dia berkata, “Pergi besok pagi, sampaikan surat pengunduran dirimu, gajimu 15 ribu Real, bonus 10% dari laba, dua kali gaji sebagai tempat dan mobil, dan enam bulan gaji akan di bayarkan untuk memperbaiki keadaanmu.”

Tidaklah pemuda itu mendengarnya, hingga dia menangis sambil berkata, “Bergembiralah wahai ayahku.”

Manajer pun bertanya kepadanya tentang sebab tangisannya. Maka pemuda itu pun menceritakan apa yang telah terjadi dua hari sebelumnya. Maka manajer itu pun memerintahkan untuk melunasi hutang-hutang ayahnya. Adalah hasil dari labanya pada tahun pertama, tidak kurang dari setengah milyar Real

Berbakti kepada kedua orang tua adalah bagian dari ketaatan terbesar, dan bentuk taqarrub kepada Allah azza wa jalla yang teragung.

Di dalam shahihahin, dari hadits Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu dia berkata, “Aku pernah bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, “Amal mana yang paling dicintai oleh Allah?” Maka beliau menjawab, “Shalat pada waktunya.” Kukatakan lagi, “Kemudian apa?” Beliau menjawab, “Berbakti kepada kedua orang tua.” Kukatakan, “Kemudian apa?” Beliau menjawab, “Kemudian jihad di jalan Allah.” [HR.al Bukhari & Muslim]

Ini pula Hiwah bin Syuraih, dia adalah salah seorang Imam kaum muslimin dan ulama yang terkenal. Dia duduk pada halaqohnya mengajar manusia. Berbagai thalib (penuntut ilmu) datang kepadanya dari segenap tempat untuk mendengar darinya. Maka suatu ketika ibunya berkata kepadanya, saat dia berada di tengah-tengah muridnya, “Berdirilah wahai Hiwah, beri makan ayam.” Maka dia pun berdiri dan meninggalkan kajian.

Kamis, 27 September 2012

 

Inilah Rahasia Kerja Jantung yang Tak Kenal Henti itu



Jantung, organ manusia paling sibuk sedunia. Sebuah kantung berdenyut yang tidak pernah berhenti bekerja sekalipun manusia tertidur. Mesin manakah yang lebih canggih daripada jantung manusia itu?

Rahasia kerja jantung ini sekali lagi menunjukkan betapa sempurna dan lengkapnya daya seni Allah dalam penciptaan-Nya. “(Yang memiliki sifat-sifat seperti itu) adalah Allah Tuhanmu. Tidak ada Tuhan selain Dia. Pencipta segala sesuatu, maka sembahlah Dia. Dan Dia adalah Pemelihara segala sesuatu,” (QS. Al-An’am: 102).

Rata-rata sepanjang hidupnya, jantung manusia berdetak 3 milyar kali tanpa henti. Jantung tetap bekerja dengan menurunkan denyutan 10 – 30 denyutan/ menit ketika tidur. Hal ini menghasilkan penurunan tekanan darah, yang terjadi dalam tidur nyenyak. Jika saja jantung berhenti berdenyut, maka akan berakhirlah hidup kita.

Jantung berdenyut dengan kecepatan yang berbeda-beda, tergantung pada aktivitas. Ketika sedang aktif, otot-otot membutuhkan energi dan oksigen yang lebih banyak,maka jantung berdenyut lebih cepat, + 120 kali/ menit. Ketika sedang berisitirahat, jantung kembali melambat dan berdenyut 60-80 kali/ menit.

Jantung adalah kantung berdenyut dan terbuat dari otot yang sangat kuat. Otot ini disebut otot jantung (miokardia) yang tidak pernah lelah berkontraksi sekali atau lebih dalam setiap detik. Saat berada dalam tahap perkembangan embrio, manusia sebenarnya memiliki dua jantung. Namun seiring perkembangan embrio, dua jantung ini akhirnya menyatu menjadi satu dengan empat buah bilik. Ini menunjukkan walaupun tubuh manusia memiliki dua paru-paru namun manusia hanya perlu satu jantung yang bertugas tanpa henti memompa darah ke seluruh tubuh.

Berat jantung kurang lebih 312 gram mampu berdenyut sekitar 60-80 kali/ menit dan berdenyut selama setahun sekitar 40 juta kali denyutan. Apabila digunakan sebagai alat penggerak, jantung mampu mengangkat beban yang berukuran 2 kati (1 kati = 448,28 gr) setinggi kaki dengan kerja kerasnya dalam satu denyutan. Kadar darah yang didorong oleh jantung orang dewasa yang sehat ketika berfungsi dengan kuat mencapai sekitar 20 liter/ menit.

Sementara perjalanan darah melalui jantung memerlukan waktu 1,5 detik, sedangkan dari jantung ke paru-paru kemudian kembali ke jantung lagi (peredaran darah kecil) memerlukan waktu 6 detik. Jantung mengeluarkan 8000 liter darah/ hari, termasuk jumlah darah yang beredar memanjang + 150 km melalui setiap jaringan tubuh, dan mentransfer darah yang terdapat makanan dan oksigen. Pasokan oksigen penting bagi organ vital sistem transportasi, lima menit saja tidak ada oksigen maka otak akan mengalami kerusakan.

Jantung berfungsi sebagai raja yang membawahi seluruh anggota tubuh, ia adalah pancangan kehidupan, sumber nyawa kehidupan dan panas tubuh.
Jantung adalah sumber munculnya pemikiran, pengetahuan, kelemahlembutan, keberanian, kemuliaan, kesabaran, kekuatan menahan diri, rasa cinta, keinginan, kerelaan, kemurkaan dan sifat-sifat sempurna lainnya. Seluruh anggota tubuh, baik yang nampak maupun yang tidak tampak merupakan tentara bagi jantung.

Setiap apa yang dilihat oleh mata langsung dikirimkan ke jantung. Karena keterikatan yang dalam antara mata dan jantung, apabila ada sesuatu di dalam jantung, maka bisa tampak di mata. Mata merupakan cermin dari jantung yang menterjemahkan apa yang terjadi di dalam hati, sebagaimana lisan merupakan penterjemah dari apa yang didengar oleh hati. Karena itu banyak didapati dalam Al-Qur’an tiga hal tersebut digabung jadi satu. “Sesungguhnya pendengaran, pengelihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungjawabannya.” (Qs. Al-Israa [17]:36).

Sementara Harun Yahya mengungkapkan, berliter-liter darah berdetak tanpa henti naik turun di sekujur tubuh dan itu semua dimobilisasi oleh jantung.
Setiap benda membutuhkan penggerak agar bisa terus bergerak. Berbagai kendaraan atau bahkan mobil-mobilan remote control bergerak dengan motor. Begitu juga darah yang beredar di sepanjang tubuh pun memerlukan sebuah motor. Motor yang memutar darah kita siang malam selama berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun, adalah jantung kita.

Jika kita memegang urat nadi dan menunggunya sebentar, maka akan terasa detak jantung kita. Jantung memompa + 152 juta liter (40 juta galon) darah sepanjang hidup. Darah sebanyak itu setara dengan minyak sebanyak 10.000 mobil tanki, angka ini cukup fantastis tentunya. Sekarang jika diibaratkan kita menuang secangkir air dari satu ember ke ember lainnya, 70 kali semenit. Akhirnya tentu otot tangan dan pergelangan kita akan sakit dan perlu beristirahat. Padahal, jantung melakukan tugas seperti ini sepanjang hidup dan tidak pernah beristirahat.

Darah yang mengedari tubuh kebanyakan tersusun dari air (jika, sel, protein dan hormon dipisahkan dari darah, yang tersisa adalah plasma yang 95%-nya adalah air). Oleh karena itu Jika tingkat visikositas air menyerupai ter atau minyak zaitun yang bervisikositas 100 juta lebih tinggi dari ter, jelas tidak ada jantung yang bisa memompa darah melewati jaringan kapiler tubuh. Tingginya visikositas air membuat darah melewati pembuluh-pembuluh darah yang halus tanpa hambatan dan perlambatan.

Bayangkanlah bagaimana Allah menciptakan pompa dengan bentuk paling sempurna di dunia ini sekarang tengah berdetak di bagian kiri dada kita, Subhanallah…

Dengan rancangannya yang istimewa dan gerak tak kenal henti, jantung membuat seluruh darah dalam tubuh menyelesaikan 1000 putaran penuh dalam sehari.

Abu Azzam dalam Majalah Bekam

 

Janji Allah dan Rasulullah Tentang Masa Depan Islam



Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
“Dialah yang telah mengutus RasulNya (dengan membawa) petunjuk (Al-Qur’an) dan agama yang benar untuk dimenangkanNya atas segala agama, walaupun orang-orang musyrikin tidak menyukai.” (QS At-Taubah : 33)

Kita patut merasa gembira dengan janji yang telah diberikan oleh Allah Swt melalui firman-Nya itu, bahwa Islam dengan kearifan dan kebijaksanaannya itu mampu mengalahkan agama-agama lain. Namun tidak sedikit yang mengira bahwa janji tersebut telah terwujud pada masa Nabi Salallahu Alaihi wa Salam , masa Khulafaur-Rasyidin dan pada masa khalifah-khalifah sesudahnya yang bijaksana. Padahal kenyataannya tidak demikian. Yang sudah terealisasi saat itu hanyalah sebagian kecil dari janji di atas, sebagaimana diisyaratkan oleh Rasul Salallahu Alaihi wa Salam melalui sabdanya:

“Malam dan siang tidak akan sirna sehingga Al-Latta dan Al-‘Uzza telah disembah. Lalu Aisyah bertanya: “Wahai Rasul, sungguh aku mengira bahwa takkala Allah menurunkan firman-Nya “Dialah yang telah mengutus RasulNya (dengan membawa) petunjuk (Al-Quran) dan agama yang benar untuk dimenangkanNya atas segala agama, walaupun orang-orang musyrikin tidak menyukai, hal itu telah sempurna (realisasinya).”Belau menjawab: “Hal itu akan terealisasi pada saat yang ditentukan oleh Allah.” [Hadits diriwayatkan oleh Imam Muslim dan Imam-Imam yang lain]

Banyak hadits-hadits lain yang menjelaskan masa kemenangan Islam dan tersebarnya ke berbagai penjuru. Dari hadits-hadits itu tidak diragukan lagi bahwa kemenangan Islam di masa depan semata-mata atas izin pertolongan dari Allah Swt, dengan catatan harus tetap kita perjuangkan, itu yang penting. Berikut ini akan saya tampilkan beberapa hadits yang saya harapkan dapat membakar semangat para pejuang Islam dan dapat dijadikan argumentasi untuk menyadarkan mereka yang fatalis tanpa mau berjuang sama sekali.

“Allah telah menghimpun (mengumpulkan dan menyatukan) bumi ini untukku. Oleh karena itu aku dapat menyaksikan belahan Bumi Barat dan Timur. Sungguh kekuasaan umatku akan sampai ke daerah yang dikumpulkan (diperlihatkan) kepadaku itu.” [Hadits diriwayatkan oleh Imam Muslim (8/171), Imam Abu Daud (4252), Imam Turmudzi (2/27) yang menilainya sebagai hadits shahih, Imam Ibnu Majah (2952) dan Imam Ahmad dengan dua sanad]

Ada hadits-hadits lain yang lebih jelas dan luas yaitu:
“Sesungguhnya agama Islam ini akan sampai ke bumi yang dilalui oleh malam dan siang. Allah tidak akan melewatkan seluruh kota dan pelosok desa, kecuali memasukkan agama ini ke daerah itu, dengan memuliakan yang mulia dan merendahkan yang hina. Yakni memuliakannya dengan Islam dan merendahkannya dengan kekufuran.” [Imam Ibnu Hibban meriwayatkannya dalam kitab Shahih-nya (1631, 1632). Sedang Imam Abu ‘Arubah meriwayatkannya dalam kitab Al-Montaqa minat-Thabaqat (2/10/1)]

Tidak diragukan lagi bahwa tersebarnya agama Islam kembali kepada umat Islam sendiri. Oleh karena itu mereka harus memiliki kekuatan moral, material dan persenjataan hingga mampu melawan dan mengalahkan kekuatan orang-orang kafir dan orang-orang durhaka Inilah yang dijanjikan oleh Rasulullah Saw :

“Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Qubai. Ia menuturkan “(pada suatu ketika) kami bersama Abdullah Ibnu Amer Ibnu Al-Ash. Dia ditanya tentang mana yang akan terkalahkan lebih dahulu, antara dua negeri, Konstantinopel atau Romawi. Kemudian ia meminta petinya yang sudah agak lusuh. Lalu ia mengeluarkan sebuah kitab.” Abu Qubai melanjutkan kisahnya: Lalu Abdullah menceritakan: “Suatu ketika kami sedang menulis disisi Rasulullah Salallahu Alaihi wa Salam. Tiba-tiba Beliau ditanya: “Mana yang terkalahkan lebih dahulu, Constantinopel atau Romawi?” Beliau menjawab: “Kota Heraclius-lah yang akan terkalahkan lebih dahulu.” Maksudnya adalah Konstantinopel.” [Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad (II/176), Ad-Darimi (I/126), Ibnu Abi Suaibah dalam Al-Mushan (II/47, 153). Abu Amer Ad-Dani di dalam As-Sunanul Maridah fil-Fitaan (Hadits-hadits tentang Fitnah), Al Hakim (III/422 dan IV/508) dan Abdul Ghani Al-Maqdisi dalam Kitabul Ilmi (II/30). Abdul Ghani bahwa hadits ini hasan sanadnya. Sedangkan Imam Hakim menilainya sebagai hadits shahih. Penilaian Al-Hakim itu sangat disetujui oleh Adz-Dzahabi]

Kata Rumiyyah dalam hadits di atas maksudnya adalah Roma, ibukota Italy sekarang ini, sebagaimana bisa kita lihat di dalam Mu’jamul BuldanI (Ensiklopedi Negara).

Sebagaimana kita ketahui, bahwa kemenangan pertama ada di tangan Muhammad Al-Fatih Al-Utsmani. Hal ini terjadi setelah lebih dari delapan ratus tahun Nabi Salallahu Alaihi wa Salam menyabdakan hadits di atas. Kemenangan kedua pun akan segera terwujud atas seizin Allah Subhanahu wa Ta’ala , sebagaimana firman-Nya:

”Dan sesungguhnya kamu akan mengetahui (kebenaran) berita Al Quran setelah beberapa waktu lagi.“ (QS Shaad : 88)

Tidak diragukan lagi bahwa kemenangan kedua mendorong adanya kebutuhan terhadap Khalifah yang tangguh. Hal inilah yang telah diberitakan oleh Rasulullah Salallahu Alaihi wa Salam melalui sabdanya:

“Kenabian telah terwujud di antara kamu sesuai dengan kehendak Allah. Kemudian Dia akan menghilangkannya sesuai dengan kehendak-Nya, setelah itu ada khalifah yang sesuai dengan kenabian tersebut, sesuai dengan kehendak-Nya pula. Kemudian Dia akan menghapusnya juga sesuai dengan kehendak-Nya. Setelah itu ada seorang raja diktator bertangan besi, dan semua berjalan sesuai dengan kehendak-Nya pula. Lalu Dia akan menghapusnya jika menghendaki untuk menghapusnya. Kemudian ada khalifah yang sesuai dengan tuntunan Nabi. Lalu Dia diam.“ [Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad (IV/273)]

Selanjutnya hadits yang berisi tentang berita gembira dari Rasulullah mengenai kembalinya kekuasaan kepada kaum Muslimin dan tersebarnya pemeluk Islam di seluruh penjuru dunia hingga dapat membantu tercapainya tujuan Islam dan menciptakan masa depan yang prospektif dan membanggakan hingga meliputi bidang ekonomi dan pertanian. Hadits yang dimaksud sabda Nabi :

“Hari kiamat tidak akan terjadi sebelum tanah Arab menjadi tanah lapang yang banyak menghasilkan komoditas penting dan memiliki pengairan yang memadai.” [Hadits diriwayatkan oleh Imam Muslim (3/84), Imam Ahmad (2/703, 417), dari hadits Abu Hurairah]

Berita-berita gembira ini terealisasi di beberapa kawasan Arab yang telah diberi karunia oleh Allah berupa alat-alat untuk menggali sumber air dari dalam gurun pasir. Disana bisa kita lihat adanya inisiatif untuk mengalirkan air dari sungai Eufrat ke Jazirah Arab. Saya membaca berita ini dari beberapa surat kabar lokal. Hal ini mungkin akan menjadi kenyataan. Dan selang beberapa waktu kelak, akan benar-benar terwujud dan bisa kita buktikan.

Selanjutnya yang perlu diketahui dalam hubungannya dengan masalah ini adalah sabda Nabi  :
”Tidak akan datang kepadamu suatu masa kecuali masa sesudahnya akan lebih buruk, sampai kalian bertemu dengan Tuhanmu dan datangnya hari kiamat.“

Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam Al-Fitan dari hadits Anas secara marfu’.

Hadits ini selayaknya dipahami dengan membandingkan dengan hadits-hadits lain yang terdahulu dan hadits lain (yang ada hubungannya). Seperti halnya hadits-hadits tentang Al-Mahdy dan turunnya Nabi Isa as. Hadits-hadits itu menunjukkan bahwa hadits ini tidak mempunyai arti secara umum, tetapi mempunyai arti khusus (sempit). Oleh karena itu kita tidak boleh memahaminya secara umum (apa adanya), sehingga menimbulkan keputusasaan yang merupakan sifat yang harus dibuang jauh dari orang mukmin. Sebagaimana firman Allah Swt :

“Hai anak-anakku, pergilah kamu, maka carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir.“ (QS Yusuf : 87)

Saya senantiasa memohon ke haribaan Allah semoga Dia berkenan menjadikan kita sebagai orang-orang yang benar-benar mukmin.

 

Manusia Baru



Apa saja yang berubah pada diri kamu dalam pergantian tahun demi tahun? Mungkin tubuhmu bertambah besar dan tinggi. Begitu pula jempol kakimu yang kejepit, karena sepatu yang kamu kenakan sudah kesempitan. Semua gejala fisik itu boleh jadi menggelisahkan kamu, sekaligus menyenangkan, karena kamu merasa berbeda dengan konsidi sebelumnya. Kamu punya kesempatan untuk dapat baju dan sepatu baru, membelinya dengan uang tabungan yang kamu kumpulkan.

Kamu sudah bisa bilang mirip Zinedine Zidane (kapten kesebelasan sepakbola Perancis) atau George Weah (mantan pesepakbola terbaik dunia asal Liberia yang pernah mencalonkan diri sebagai Presiden), karna mampu bergerak amat lincah. Kamu mungkin semakin percaya diri untuk berdakwah dengan publik, karena memiliki cukup banyak hafalan ayat dan hadits serya do’a, seperti yang sering dilantunkan Muammad Arifin Ilham atau Hidayat Nur Wahid. Atau, kamu makin jado menulis puisi dan cerpen seperti Neno Warisman dan Helvy Tiana Rosa?

Semua kelebihan itu membentuk karakter kamu yang baru. Jangan terperangkap dengan kekurangan dan kelemahan yang mungkin kamu rasakan, karena setiap manusia pasti memiliki kekurangan. Justru memahami kelemahan dan kekurangan dalam diri kamu akan membantu upaya meningkatkan kekuatan dan kelebihan di sisi yang lain.

Nah, sekarang perhatikan adik kamu yang belum masuk TK, dia sudah mulai belajar berbicara sepatah-dua patah kata dan menggambar coret-coretan. Suatu hari mungkin dia akan berteriak, “Adik sudah pandai menulis dan menggambar, besok mau masuk sekolah!” . Padahal, tulisan dan gambar yang dia maksud hanya cakar ayam. Jangan ditertawakan. Itu bukti penumbuhan kepercayaan diri (self confident) yang dibutuhkan oleh semua orang untuk mengarungi kehidupan penuh tantangan. Hanya dengan dosis PD (percaya diri) yang memadai, kamu akan sukses melewati ujian dan cobaan.

Adik kamu yang lain, masih duduk di bangku SD. Suatu kali dia tertawa kegirangan, sebab mampu mengendarai sepeda angin dengan lancar, meski sedikit oleng kiri dan kanan. Dia berkata tanpa ragu, “Besok asik mau berangkat sekolah sendiri naik sepeda! Tak usah diantar Ummi atau Abi!”. Ayah-Ibu kamu pasti khawatir, namun mereka juga menyadari perlunya sokongan dalam proses penumbuhan jiwa kemandirian. Sebaiknya kamu menawarkan diri untuk mengantar adik kamu ke sekolah tiap pagi, sehingga kalian bisa bersepeda berdua, menyusuri jalan kampong yang aman dan bebas dari lalu lintas padat beresiko.

Adik kamu yang di SMP suatu waktu merajuk untuk diizinkan pergi berkemah. Kemping nih, yee! Atau, bermalam di masjid alias mabit, dalam rangka menyambut tahun baru Hijriyah. Ortu kamu lebih cemas lagi, karena kebetulan adik kamu itu seorang gadis manis. Nah, lagi-lagi dalam situasi seperti itu, kamu bisa menawarkan jasa untuk menjadi pendamping. Kamu bisa ikut mendaftar kemping, dengan syarat bawa tenda sendiri, atau kamu ikut mabit – yang ini tak perlu tenda, karena menginap di ruangan masjid.

Pendeknya, setiap orang, bersamaan dengan perjalanan waktu dan pertumbuhan fisik-jiwanya berkeinginan untuk menjadi “manusia baru”. Jangan perlakukan mereka seperti hari-hari sebelumnya.

Sebagaimana juga kamu, yang selepas SMU,  mungkin ingin melanjutkan studi ke sebuah pesantren atau perguruan tinggi yang jauh di luar kota. Kamu ingin menghadapi tantangan baru, walau itu tak berarti mengurangi rasa saying kepada ortu dan sanak-saudaramu. Perpisahan karena tuntutan idealism – melanjutkan studi atau mencari pekerjaan – adalah bukticintaan khas manusia. Salah satu tanda “kebaruan” jati diri manusia biasanya ditandai oleh kemampuan mereka menjaga jarak (hijrah) dari lingkungan asal.

Karena itu, anak-anak muda Minangkabau (Sumatera Barat) biasa hidup merantau, apabila mereka telah mencapai usia aqil-baligh. Demikian pula anak-remaja Aceh tinggal di “meunasah” atawa surau, tidak tidur di rumah ortu, bila sudah mimpi indah. Itulah suatu langkah menuju manusia baru yang penuh tanggung-jawab.

Dari peristiwa Hijrah Nabi Muhammad Saw dan para sahabatnya kita tahu, betapa Islam melahirkan manusia baru. Contohnya, Umar bin Khathab, seorang panglima perang yang manus Islam berkat dakwah adik perempuanya, Fathimah.

Islam juga membangun masyarakat atau umat yang baru, persaudaraan antara Muhajirin dan Anshar – sekaligur suku Aus dan Khajraj yang selama ini bermusuhan di Madinah. Setelah itu, umat Islam generasi pertama memelopori peradaban baru, yang meruntuhkan peradaban Romawi (materialism) dan Persia (atheism).

Tugas kita semua : menjadi manusia baru untuk bergabung dalam barisan umat baru, demi mencapai cita-cita peradaban baru. Nahnu ruhul jaded, ini bukan sekedar judul nasyid!

Rabu, 26 September 2012

 

Tidur dan Kematian



Prof. Arthur Alison: ''Karena Az Zumar 42''

Namaku Arthur Alison, seorang profesor yang menjabat Kepala  Jurusan Teknik Elektro Universitas London. Sebagai orang eksak, bagiku semua hal bisa dikatakan benar jika masuk akal dan sesuai rasio. Karena itulah, pada awalnya agama bagiku tak lebih dari objek studi. Sampai akhirnya aku menemukan bahwa Al Quran, mampu menjangkau pemikiran manusia. Bahkan lebih dari itu. Maka aku pun memeluk Islam.

Itu bermula saat aku diminta tampil untuk berbicara tentang metode kedokteran spiritual. Undangan itu sampai kepadaku karena  selama beberapa tahun, aku mengetuai Kelompok Studi Spiritual dan Psikologis Inggris. Saat itu, aku sebenarnya telah mengenal Islam melalui sejumlah studi tentang agama-agama.

Pada September 1985 itulah, aku diundang untuk mengikuti Konferensi Islam Internasional tentang 'Keaslian Metode Pengobatan dalam Al Quran'di Kairo. Pada acara itu, aku mempresentasikan makalah tentang 'Terapi dengan Metode Spiritual dan Psikologis dalam Al Quran'.

Makalah itu merupakan pembanding atas makalah lain tentang 'Tidur dan Kematian', yang bisa dibilang tafsir medis atas Quran surat Az Zumar ayat 42 yang disampaikan ilmuwan Mesir, Dr. Mohammed Yahya Sharafi.

Fakta-fakta yang dikemukakan Sharafi atas ayat yang artinya, "Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya; Maka Dia tahanlah jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditentukan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berpikir," telah membukakan mata hatiku terhadap Islam.

Secara parapsikologis, seperti dijelaskan Al Quran, orang tidur dan orang mati adalah dua fenomena yang sama. Yaitu dimana ruh terpisah dari jasad. Bedanya, pada orang tidur, ruh dengan kekuasaan Allah bisa kembali kepada jasad saat orang itu terjaga. Sedangkan pada orang mati, tidak.

Ayat itu merupakan penjelasan, mengapa setiap orang yang bermimpi sadar dan ingat bahwa ia telah bermimpi. Ia bisa mengingat mimpinya, padahal saat bermimpi ia sedang tidur.

Al Quran surat Az Zumar ayat 42 ini juga menjadi penjelasan atas orang yang mengalami koma. Secara fisik, orang yang koma tak ada bedanya dengan orang mati. Tapi ia tak dapat dinyatakan mati, karena secara psikis ada suatu kesadaran yang masih hidup.

"Bagaimana Al Quran yang diturunkan 15 abad silam, bisa menjelaskan sebuah fenomena yang oleh teori parapsikologis baru bisa dikonsepsikan pada abad ini?" Jawaban atas pertanyaan inilah yang akhirnya meyakinkan aku untuk memeluk Islam.

Selepas sesi pemaparan kesimpulan dalam konferensi itu, disaksikan oleh Syekh Jad Al-Haq, Dr. Mohammed Ahmady dan Dr. Mohammed Yahya Sharafi, akupun menyatakan dengan tegas bahwa Islam adalah agama yang nyata benarnya.

Terbukti, isi Al Quran yang merupakan firman Allah pencipta manusia, sesuai dengan fakta-fakta ilmiah. Kemudian dengan yakin, aku melafadzkan dua kalimat syahadat yang sudah sangat fasih kubacakan. Sejak itu aku pun menjadi seorang Muslim dan mengganti namaku menjadi Abdullah Alison.

Sebagai Ketua Kelompok Studi Spiritual dan Psikologi Inggris, aku telah mengenal banyak agama melalui sejumlah studi yang dilakukan. Aku mempelajari Hindu, Budha dan agama serta kepercayaan lainnya. Entah kenapa, ketika aku mempelajari Islam, aku juga terdorong untuk melakukan studi perbandingan dengan agama lainnya.

Walaupun baru pada saat konferensi di Mesir, aku yakin benar bahwa  Islam sebuah agama besar yang nyata perbedaannya dengan agama lain. Agama yang paling baik diantara agama-agama lain adalah Islam. Ia cocok dengan hukum alam tentang proses kejadian manusia. Maka hanya Islam-lah yang pantas mengarahkan jalan hidup manusia.

Aku merasakan benar, ada sesuatu yang mengontrol alam ini.  Dia itulah Sang Kreator, Allah Swt. Dari pengalaman bagaimana aku mengenal dan masuk Islam, aku pikir pendekatan ilmiah Al Quran bisa menjadi sarana efektif untuk mendakwahkan Islam di Barat yang sangat rasional itu.